NAMA PEMERAN :
ALDI
HERDIANSYAH ( ALDI )
DADAN SOMANTRI HIDAYAT ( DADAN )
DENI
KRISNA ( PAK
PEMBINA )
RADEN GEMPI GRIYANSYAH ( RADEN )
THARIK
NUR ANBIYANA ( THARIK )

Jam
di dinding ruang osis telah menunjukkan pukul 13.00. terlihat Tharik, Aldi,
Raden, dan Dadan. Mereka sedang serius membicarakan acara perpisahan sekolah
antara berbakti sosial dan berpesta ria.
ThariQ : "Teman-teman.
Saya tegaskan, siang ini juga
kita harus menyepakati untuk menentu kan
apakah kita akan melakukan bakti sosial atau akan berpesta…."
Aldi : " Tharik (sambil mengangkat kelima jarinya) walau
bagaimanapun kita harus melakukan bakti sosial. Banyak saudara kita di sana
yang membutuhkan uluran tangan kita. Ada fakir miskin, korban puting beliung,
tertimpa gempa, hingga korban penggusuran. Kita harus memiliki kepekaan dan
kepedulian sosial. Coba bayangkan seandainya kita yang tertimpa musibah?"
Raden : "Tidak setuju ….
(Sambil berdiri dan tatapan mata tajam)
Aldi, sekadar mengingatkan. Bukankah bakti sosial pernah kita laksanakan?"
Aldi
: "Maksud kamu ?"
Raden : "Kita kan pernah
mengumpulkan baju pantas pakai, buku, dan tetek bengek lainnya yang pernah kita
sumbangkan. Kita kan lagi merayakan sebuah perayaan perpisahan. Jadi tidak ada
salahnya kita senang-senang sebentar, sambil tiap kita mengaktualisasikan bakat
seni masing-masing. Bukan begitu Saudara pimpinan rapat?"
ThariQ : (Hanya mengangguk)
Raden : "Maksud kamu ?"
ThariQ : "Bisa iya bisa
tidak".
Raden : (Menggerutu) "Saudara
mesti tegas dalam menentukan sikap dong!"
ThariQ : "Oke kedua usul
itu kita tampung. "
Dadan : "Maaf. Saya
sependapat dengan Aldi. Iya kita boleh-boleh aja berpesta. Tapi, apakah pantas
kita rayakan di saat seperti ini."
Raden
: "Kenapa tidak?
Bukankah ini kita adakan sendiri di lingkungan kita. Tanpa publikasi
besar-besaran kan."
Aldi : "Iya. Betul Dadan.
Bukankah akan bermanfaat uang yang kita keluarkan untuk kita sumbangkan ke
tempat bencana."
Raden
: (Dengan nada tinggi) "Oke kita
beramal, tapi bukankah kita juga butuh berpesta biar kita tidak ketinggalan
zaman."
Dadan
: "Eh Den, jangan pake emosi dong ! ."
Raden : "Aku tidak emosi kok. Aku hanya menandaskan."
ThariQ : "Sudah…sudah.
Tenang, kita selesaikan ini dengan kepala dingin. Baiklah semua usulan kita
tampung. Rapat ini saya tunda . Kita harus menghadirkan Bapak Pembina sebagai
penengah."
Dadan : “saya setuju
dengan keputusan Tharik karena jika ada
pembina maka keadaan tidak akan panas seperti ini.”
Raden : “tunggu dulu saya
tidak setuju. Pembina kan sudah menyerahkan keputusan kepada kita, jadi kita
tidak perlu menghadirkan pembina.”
Dadan : “Raden... pembina
memang sudah menyerahkan keputusan kepada kita, tapi jika pembina tidak
dihadirkan rapat ini akan berlangsung dengan emosi, dan jika pendapat salah
seorang tidak dijadikan, maka dia akan marah.”
Raden : (berdiri)“Tapii”
ThariQ :(memotong perkataan
raden)”Hey sudah kalian semua jangan bertengkar, saya sudah mengambil
keputusan pokoknya rapat ini harus
pembina sebagai penengahnya titik, sekarang kita pulang, besok kita lanjutkan
kembali dengan pembina sebagai penengah”
Keesoan harinya
Teng teng teng bel istirahat berbunyi
Pak Pembina datang menemui tharik untuk meminta laporan hasil rapat kemarin
Pak Pembina
: “Selamat pagi ThariQ, saya kesini mau meminta laporan hasil
rapat kemarin bisa diserahkan sekarang ?.“
ThariQ :”selamat pagi pak, maaf pak rapat
kemarin saya tunda karena ada perbedaan antara aldi dan raden, meraka terbawa
emosi jadi terpaksa saya tunda.”
Pak Pembina
:”padahalkan acara itu akan berlangsung 3 hari lagi.”
ThariQ :”bagaimana kalau bapak hadir dalam
rapat nanti sebagai penengah, pasti mereka mendengarkan perintah bapak !”
Pak Pembina
: “baiklah pada waktu rapat nanti bapak akan menjadi penengah”
ThariQ: “kalau begitu saya akan beritahu yang
lain”
Teng teng
teng bel masuk berbunyi
ThariQ : “wah sudah bel, saya masuk ke kelas
dulu ya pak.”
Pak pembina
:”oh ya silahkan !”
Thari masuk
kekelasnya dan Pak Pembina pergi karuang OSIS
Teng teng teng bel pulang sekolah
berbunyi Tharik, Aldi,Raden,Dan Dadan pergi keruang osis untuk melanjutkan
rapat yang kemarin tertunda. Yang ternyata pak pembina sudah hadir lebih dulu
disana. Mereka pun bersalaman dengan pak pembina.
Pak Pembina
:” Bapak tegaskan,
siang ini juga kita harus menyepakati untuk menentukan acara apa yang
akan dilakukan untuk mengisi acara perpisahan besok lusa. Bapak akan mengambil
suara untuk menentukannya. Sekarang siapa yang memilih untuk berpesta ?.”
Raden
langsung mengangkat tangannya
Raden : “Saya
pak !!!”
Aldi dan Dadan
serempak :”Hhuuuuu...”
Pak Pembina
:”Sudah jangan berisik, sekarang siapa yang memilih berbakti sosial ?.”
Aldi dan
Dadan serempak sambil mengangkat tangan: “Saya pak !!!!”
Raden : “Hhuuu....”
Pak Pembina
:”Sekarang penentuan tharik kamu pilih mana berpesta atau berbakti sosial ?.”
ThariQ : “Emh.., karena waktunya tinggal
sedikit yang persiapannya paling cepat adalah berbakti sosial. Jadi saya
memilih berbakti sosial saja, pak !.”
Pak pembina
:”Jadi sekarang sudah diputuskan bahwa acara yang akan kita lakukan adalah
berbakti sosial.”
Aldi dan
Dadan serentak : “horee !!!!”
Raden : “Akh,
seharusnya kita berpesta pak itu kan lebih seru dibanding berbakti sosial.”
Pak pembina
: “Maaf Raden, Bapak sudah mengambil keputusan dan keputusan ini diperoleh dari
pemungutan suara jadi kamu harus setuju.”
Raden :
(dengan penuh kekecewaan)“Baiklah pak saya setuju saja!”
Dadan :
“kalau akhirnya kamu setuju kenapa kamu tidak dari kemarin setuju untuk
berbakti sosial .”
Raden : (dengan
nada tinggi) “Diam kamu Dan, aku setuju karena ada pak pembina disini.”
Dadan : (dengan
nada tinggi)“Jangan nyolot dong !, kamu mau cari masalah hah ! ”
Raden :
(dengan nada tinggi) “Kamu tuh yang nyolot !.”
Aldi :
“Wah, bener-bener mau cari masalah ni anak !. “
Pak pembina
:”Hey sudah kalian sekarang salaman bapak tidak mau kalau kalian bermusuhan karena
masalah sepele seperti ini !.”
Dadan, Aldi dan Raden pun bersalaman
mereka kembali berbaikan, dan pada hari berbakti sosial mereka kompak satu sama
lain saat acara berlangsung.
Tamat
ini berguna sekali lho bagi kalian anak kelas 3 yang akan melakukan ujian praktek bahasa indonesia saya mengizinkan kalian dengan tidak mengganti nama pemerannya untuk menghargai saya sebagai pengarangnya ! saya mohon please !!!!!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteClick to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.